tag:blogger.com,1999:blog-31511702152700188982024-02-08T09:54:48.839-08:00pondasi batu kaliMateri Pendidikan Teknik Bangunanhttp://www.blogger.com/profile/16700786459677132460noreply@blogger.comBlogger1125tag:blogger.com,1999:blog-3151170215270018898.post-17375809482771680652012-02-15T23:44:00.000-08:002012-02-15T23:51:27.846-08:00Pondasi<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br />
<div style="text-align: -webkit-auto;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
KONSTRUKSI GAMBAR BANGUNAN 1</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
PENGERTIAN PONDASI</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: left;">
penulis : Selamet</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Bagian bangunan paling bawah yang mempunyai bidang kontak
langsung dengan dasar tanah keras di bawahnya </div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Fungsi</span>: memikul seluruh bobot bangunan beserta isi/muatannya
dan menyalurkan/mendistribusikan-nya secara merata ke tanah di bawahnya,
hingga:</div>
<ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="1">
<ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="1">
<li class="MsoNormal">Kedudukan
bangunan mantap/stabil </li>
<li class="MsoNormal">Bila
terjadi penurunan pada lantai akibat berat bangunan dan isinya, penurunan
tersebut akan sama pada setiap titik bangunan sehingga tidak terjadi
kerusakan pada konstruksi (retaknya dinding, balok, dsb) dan permukaan
lantai tetap rata.</li>
</ol>
</ol>
<div class="MsoNormal">
SYARAT-SYARAT PONDASI</div>
<ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="1">
<li class="MsoNormal">B<span lang="IN">entuk dan konstruksinya kokoh dan
kuat untuk mendukung beban bangunan di atasnya.</span></li>
<li class="MsoNormal">D<span lang="IN">ibuat dari bahan yang tahan lama dan
tidak mudah hancur sehingga kerusakan pondasi tidak mendahului kerusakan
bagian bangunan di atasnya.</span></li>
<li class="MsoNormal"><span lang="IN">Tidak boleh mudah terpengaruh oleh</span><span lang="IN"> </span><span lang="IN">keadaan di luar
pondasi, misalnya kondisi air tanah, dll.</span></li>
<li class="MsoNormal">T<span lang="IN">erletak di atas tanah datar yang
cukup keras sehingga kedudukan pondasinya tidak mudah bergerak (berubah),
baik bergerak ke samping, ke bawah</span><span lang="IN"> </span><span lang="IN">(turun) ataupun mengguling</span><span lang="IN"> </span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal">
JENIS PONDASI MENURUT KEDALAMAN TANAH KERAS</div>
<ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="1">
<li class="MsoNormal">Pondasi
dangkal (< 0,80 m)</li>
</ol>
<div class="MsoNormal">
Dibuat jika lapisan tanah keras tidak terlalu dalam, galian
untuk pondasi ini tidak boleh kurang dari 80cm dalamnya agar badan pondasi
tidak retak-retak karena penyusutan tanah akibat dibebani.</div>
<ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="1">
<li class="MsoNormal">Pondasi
½ dalam (0,80 – 2 m)</li>
</ol>
<div class="MsoNormal">
Dibuat jika bobot bangunan tidak begitu besar dan lapisan
tanah yang mampu menahannya terletak agak dalam </div>
<ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="1">
<li class="MsoNormal">Pondasi
dalam (> 2m)</li>
</ol>
<div class="MsoNormal">
Dibuat jika bobot bangunan besar (misalnya bangunan
bertingkat) dan biasanya lapisan tanah yang mampu menahannya terletak lebih
dalam, bahkan sampai 40 m di bawah permukaan tanah.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
JENIS-JENIS PONDASI MENURUT KEDALAMAN TANAH KERAS</div>
<ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="1">
<li class="MsoNormal">Pondasi
Dangkal:</li>
<ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="1">
<li class="MsoNormal">Pondasi
batu kali</li>
<li class="MsoNormal">Pondasi
batu bata </li>
<li class="MsoNormal">Pondasi
beton tumbuk </li>
<li class="MsoNormal">Pondasi
lajur beton bertulang </li>
<li class="MsoNormal">Pondasi
plat beton </li>
</ol>
<li class="MsoNormal">Pondasi
½ Dalam:</li>
<ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="1">
<li class="MsoNormal">Pondasi
busur </li>
<li class="MsoNormal">Pondasi
di atas lapisan tanah yang telah diperbaiki </li>
</ol>
<li class="MsoNormal">Pondasi
Dalam:</li>
<ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="1">
<li class="MsoNormal">Pondasi
sumuran </li>
<li class="MsoNormal">Pondasi
tiang pancang </li>
<li class="MsoNormal">Pondasi
tiang beton cor </li>
</ol>
</ol>
<div class="MsoNormal">
PONDASI BATU KALI</div>
<div class="MsoNormal">
Bila batu kali selalu tertanam dalam tanah, kualitasnya
tidak berubah, jadi cocok sebagai bahan pondasi </div>
<div class="MsoNormal">
Penampang lintangnya dibuat trapesium dengan lebar atas 5-10
cm lebih lebar dari kiri kanan dinding di atasnya (jadi 25-35 cm) agar didapat
siar spesi sambungan batu kali yang cukup,. Bila dibuat sama lebar dengan
dinding, dikuatirkan dalam pelaksanaan pemasangan pondasi ada yang tidak tepat
(dinding tidak lagi berada di atas permukaan badan pondasi) sehingga pondasi tidak sesuai lagi dengan fungsinya.</div>
<div class="MsoNormal">
Lebar sisi bawah pondasi kira-kira 2-3 kali lebar sisi atas,
tergantung pada perhitungan beban.
Tetapi biasanya 70-80 cm.</div>
<div class="MsoNormal">
Galian tanah pondasi batu kali sebaiknya dibuat sama dalam,
hanya lebarnya dapat berbeda tergantung tebal tembok yang akan dipikulnya (1/2
bata, 1 bata, dsb).</div>
<div class="MsoNormal">
Lebih baik menggunakan batu pecah daripada batu bulat karena
permukaannya lebih kasar/tajam sehingga saling mengunci dan tidak mudah
tergelincir.</div>
<div class="MsoNormal">
Sebaiknya tidak menggunakan batu yang berukuran kurang dari
25-30 cm agar mudah diangkat dan diatur tukang sehingga bentuknya rapi dan
kokoh, Untuk mengisi celah-celah antara pasangan batu besar dapat digunakan
batu kali yang lebih kecil.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
BAGIAN PONDASI BATU KALI</div>
<ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="1">
<li class="MsoNormal">LAPISAN
PASIR DASAR</li>
</ol>
<div class="MsoNormal">
Lapisan pasir yang dipadatkan setebal 5-10 cm, berfungsi
sebagai drainase untuk mengeringkan air tanah yang terdapat di sekitar badan
pondasi, juga agar pori-pori pada permukaan tanah dasar dan bidang bawah
pondasi dapat tertutup rapat.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="1">
<li class="MsoNormal">AANSTAMPING/PAS.
BATU KOSONG</li>
</ol>
<div class="MsoNormal">
Lapis atas pasir dasar, terbuat dari batu kali berdiameter
sekitar 10-15 cm, disusun tegak dan rapat tanpa adukan (batu kosong),
disela-selanya diisi pasir yang disiram air lalu dipadatkan (ditumbuk) sehingga
tidak ada rongga kosong dan susunan batu menjadi kokoh bersama-sama. Lapisan
ini lebih lebar sekitar 10 cm dari kiri-kanan badan pondasi.</div>
<div class="MsoNormal">
Berfungsi sebagai lantai kerja dan drainase untuk
mengeringkan air tanah yang terdapat di sekitar badan pondasi </div>
<div class="MsoNormal">
Bila lapisan tanah untuk pondasi mengandung pasir atau cukup
kering. Lapisan Aanstamping tidak diperlukan. Cukup diberi lapisan pasir dasar
yang sudah dipadatkan setebal 10 cm.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<ol start="3" style="margin-top: 0cm;" type="1">
<li class="MsoNormal">BADAN
PONDASI</li>
</ol>
<div class="MsoNormal">
Dibuat dari pasangan batu kali dengan perekat (beraping)
campuran 1 kp:1 sm:2 ps atau 1 pc:3 ps </div>
<div class="MsoNormal">
Untuk pondasi dinding luar bangunan, sejak ketinggian 10 cm
di bawah halaman sampai ke atas, dipakai perekat/plesteran trasraam (kedap air)
yaitu campuran 1 pc: 2 ps.</div>
<div class="MsoNormal">
Menyusun/menggambar batu kali pada badang pondasi, tidak boleh
terdapat siar segari baris vertikal maupun harizontal. Untuk memudahkan
pemasangannya, batu pada bagian tepi harus dibuat lebih tinggi daripada batu
pada bagian tengah. Posisi ini juga akan mencegah campuran berapen melimpah
terlalu banyak ke luar badan pondasi.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<ol start="3" style="margin-top: 0cm;" type="1">
<li class="MsoNormal">SLOOF
BETON</li>
</ol>
<div class="MsoNormal">
Berupa balok beton bertulang dengan campuran 1 pc: 2 ps :3
kr di atas sepanjang pondasi </div>
<div class="MsoNormal">
Berfungsi untuk menyalurkan beban dari dinding tembok di
atasnya agar terbagi secara merata di sepanjang pondasi. Lebarnya setebal tembok di atas dan tingginya
20-30 cm</div>
<div class="MsoNormal">
Balok-balok yang memikul beban selalu diletakkan tegak
(tidak rebah) agar daya pikul bebannya lebih besar.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
4. TEMBOK
DG PEREKAT TRAASRAM</div>
<div class="MsoNormal">
Tingginya sampai 20 cm di atas permukaan lantai </div>
<div class="MsoNormal">
Fungsi untuk mencegah merembesnya air dari tanah naik ke
tembok sehingga tembok menjadi rusak </div>
<div class="MsoNormal">
Untuk dinding kamar mandi, tinggi tembok traasram 150 cm.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<ol start="5" style="margin-top: 0cm;" type="1">
<li class="MsoNormal">LAPISAN
PASIR DI BAWAH LANTAI</li>
</ol>
<div class="MsoNormal">
Berupa urugan pasir setebal 15-20 cm yang dipadatkan </div>
<div class="MsoNormal">
Berfungsi untuk mencegah pecahnya lantai akibat penyusutan tanah
di bawahnya.</div>
<ol start="5" style="margin-top: 0cm;" type="1">
<li class="MsoNormal">BETON
TUMBUK</li>
</ol>
<div class="MsoNormal">
Jarang terdapat pada gambar konstruksi yang sudah agak lama</div>
<div class="MsoNormal">
Fungsinya untuk menjaga agar lapisan lantai tidak pecah dan
turunnya merata </div>
<div class="MsoNormal">
Tebalnya sekitar 3 -5 cm, terbuat dari pasangan 1 pc: 3ps :
6 kr atau 1:3:5 (sumber: Pak Chairul Israr)</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<ol start="8" style="margin-top: 0cm;" type="1">
<li class="MsoNormal">LANTAI
TEGEL (UBIN SEMEN/TRASO)</li>
</ol>
<div class="MsoNormal">
Dipasang dengan perekat campuran 1 pc: 3 ps </div>
<ol start="8" style="margin-top: 0cm;" type="1">
<li class="MsoNormal">TANAH
URUG</li>
</ol>
<div class="MsoNormal">
Untuk mengisi sisa lubang pondasi yang tidak terisi pasangan
pondasi.</div>
<div class="MsoNormal">
Sebelum sisa galian ditimbun, sebaiknya dinding badan
pondasi diberap/dilapis dengan perekatnya agar rata dan untuk menutup celah
antara pasangan batu yang mungkin ada dan bisa dimasuki binatang kecil atau
akar tanaman yang dapat merusak pondasi </div>
<ol start="8" style="margin-top: 0cm;" type="1">
<li class="MsoNormal">KEMIRINGAN
GALIAN TANAH</li>
</ol>
<div class="MsoNormal">
Perbandingan kemiringannya 5:1</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<br />
<div style="language: en-US; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
</div>Materi Pendidikan Teknik Bangunanhttp://www.blogger.com/profile/16700786459677132460noreply@blogger.com2